Kawasan Danau Toba Dihujani Gempa Bumi Hingga 30 Kali, Gempa Susulan Berkekuatan 3,9

    Kawasan Danau Toba Dihujani Gempa Bumi Hingga 30 Kali, Gempa Susulan Berkekuatan 3,9

    SAMOSIR-Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga dihujani gempa bumi bermagnitudo (M) 3, 9 dan disusul dengan gempa bervariasi hingga 30 kali dalam kurun waktu 7 Jam, Minggu 23 Juni 2024

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam akun resminya mengungkapkan, bahwa gempa bumi bermagnitudo (M) 3, 8 yang mengguncang Kabupaten Samosir Sumatera Utara (Sumut), merupakan jenis gempa darat.

    "Gempa bumi bermagnitudo (M) berkekuatan 3, 8 dan disusul 3, 9 terjadi Minggu 23 Juni 2024 sekitar jam 24 00:03:18 WIB dengan pusat gempa berada di darat 6 km barat daya Samosir, Kedlmn:1 Km Dirasakan (MMI) III Samosir, " tulis BMKG, Minggu (23/6/2024).

    Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo berkekuatan 3, 7 juga mengguncang wilayah Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga, Minggu (23/6/2024) dini hari ini. BMKG menyatakan bahwa gempa berlangsung pukul 00:03 WIB.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa informasi gempa ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data. Gempa bumi bermagnitudo ini tidak berpotensi tsunami.

    Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Silangit ketika dikonfirmasi melalui stafnya menyampaikan, Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Samosir terjadi 30 kali dalam satu malam ini dengan bervariasi

    Gempa susulan masih terjadi hingga hingga jam 05:59 wib atau 30 menit yang lalu dengan kekuatan 2, sekian, "tulisnya menjawab konfirmasi jurnalis Indonesiasatu.co.id melalui WhatsApp.(Karmel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Update Gempa Bumi di Wilayah Samosir, BMKG...

    Artikel Berikutnya

    Danau Toba, Keajaiban Dunia di Sumatera...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Hendri Kampai: Bertani Itu Merugi! Jeritan Petani yang Terabaikan
    Bupati Asahan Saksikan Pemusnahan Surat Suara Tidak Terpakai

    Ikuti Kami